AcehBerita UtamaTIPIKOR

Dugaan KORUPSI Dana BOS, SMK Swasta ULKIS Aceh Tenggara Disinyalir Gelembungkan Data Siswa

Aceh Tenggara, joernalinakor.com – Dana Bantuan Operaaional Sekolah (BOS) adalah program yang diusung Pemerintah untuk membantu sekolah di Indonesia agar dapat memberikan pembelajaran dengan lebih optimal. Bantuan yang diberikan melalui dana BOS yakni berbentuk dana. Dana tersebut dapat dipergunakan untuk keperluan sekolah, seperti pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah hingga membeli alat multimedia untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Dugaan korupsi dana BOS, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Ulang Kisat (ULKIS) yang beralamat di Desa Pasir Gala Gabungan, Kecamatan Lawe Bulan Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) disinyalir gelembungkan data siswa didalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik), tidak sesuai dengan jumlah siswa yang aktif, agar meraih dana BOS lebih banyak. Demi memperkaya diri dan golongan dengan cara merugikan keuangan Negara.

Sekolah yang menerima dana BOS berdasarkan jumlah siswa. Siswa tingkat SMK mendapat dana bantuan dari Pemerintah sebesar Rp 1.690.000 untuk setiap siswa pertahunnya. Sedangkan siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) mendapat dana sebesar Rp 1.590.000 pertahunya. Karena dana BOS yang lumayan besar itu membuat para Kepala Sekolah tergoda untuk melakukan manipulasi data jumlah siswa.

Inisial AS, salah seorang nara sumber yang tidak ingin jati dirinya dipublikasikan, kepada awak Media Nasional joernalinakor.com (MNJI), media suaraburuhnasional.com (SBN) dan media analisnews.com di salah satu warung kopi di Kota Kutacane mengatakan, SMK Swasta Ulkis diduga telah melakukan manipulasi jumlah data siswa yang aktif dengan jumlah data siswa didalam Dapodik.

AS mengatakan lebih lanjut, jumlah siswa yang aktif disekolah tersebut berkisar kurang lebih 30 sampai dengan 40 siswa, sedangkan didalam Dapodik jumlahnya sebanyak 97 siswa. Tujuan sekolah melakukan hal tersebut tentunya untuk mendapatkan dana Bos yang lebih besar, tegas nara sumber itu.

Dengan adanya informasi tersebut awak media MNJI dan SBN melakukan croscek ke SMK Swasta Ulang Kisat. Setibanya di sekolah awak media meminta ijin kepada guru untuk mengambil gambar siswa yang sedang belajar. Jumlah siswa seluruhnya dihitung berjumlah sebanyak 19 orang siswa.

Diperkirakan siswa yang tidak hadir atau berhalangan berkisar lebih dan kurang sebayak 10 sampai dengan 15 siswa. Jika dijumlah secara keseluruhan, jumlah siswa yang hadir maupun tidak hadir, hanya 34 siswa, berbeda dengan jumlah didalam Dapodik.

Pada hari Senin 27 Februari 2023, Kepala SMK Swasta Ulang Kisat, Rahma Ayu Pebriani.SKM, ketika dikonfirmasi awak media ini melalui Whatshappnya, Kepsek SMK Swasta ULKIS itu tidak menjawab. (Amri Sinulingga)