
1
Saat mata terpejam gelap
Pikiran ini ngin bersua
Seketika Tuhan menggerakan hati
Saat itulah Ia memeluknya
Dengan nafas pasrah
Nafasku yang kosong
Seperti tak terarah.
Gemuruh jiwa
Meronta egoku
Tak jelas arah
Langkahpun terjeda
Hanya membisu
Saat bermunajat
Tangan menengadah
Sejuta harap
Dengan keyakinan dzikir tasbih
Senyap menyelimuti sunyi
Kehampaan dan penyesalan
Tak berujung. Namun
Semua slaksa itu
Menuntun kembali pada-Nya
2
Isyarat sepi
Tak lantas mencabik rindu
Mencekik rimbun daun riuh
Puncak gelisah
Mekar sang bunga
Tak sehangat sambutan tuanya
Seandainya angin
Pembawa sejuta pesan rindu
Akan kuitipkan untukmu
Harapan sebuah temu
Kau sebut aku
Dalam dialog sunyi kepada Robbku
Perihal rasak cintamu
Melenakanku. Namun takut
Robbku cemburu
Merinduimu berhasrat
Tengadahkan tanganmu untukku
Agar teguhku menantimu
Kemudian harapan indahnya
Kau yang aku damba
Diridhoi-Nya untukku
Kaulah Cinta dan rindu itu
Kau jalan menuju-Nya
Tangan penuntun kepada-Nya
Oh kekasih,
Sahabat surgaku
3
Kau terbangkan aku
Bak bidadari bersayap putih
Kau hiasi jilbabku dengan mahkota
Berhiaskan rubi
Kau indahkan kakiku dengan sepatu kaca
Lentik bulu mataku kau suka
Rona pipiku kau sanjung
Hingga aku terlena
Kau kiaskan namaku
Dengan keindahan
Etalase ruang jiwa
Kau tata dengan antik
Oh kasih
Nyatanya kau hanya sekejap
Menyentuh tanpa memeluk
Mei 2020
Lukisan.leo (si penatap bulan) Kota Tasik
