Jangkau Masyarakat Kurang Mampu, PMI Rutin Lakukan Susur Kampung


Joernalinakor.com | SOLO –
Program rutin Palang Merah Indonesia (PMI) kota Surakarta / biasa disebut solo yakni “susur kampung” bertujuan membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, konsultasi, serta obat–obatan secara gratis.
Jum’at, (28/11/2019) Kegiatan susur kali ini dilakukan di kelurahan sangkrah, Kecamatan Pasar kliwon, bersama dengan tim medis PMI Solo, di bagi 2 kelompok ke RW V dan RW VI.

Sumartono Hadinoto selaku sekertaris PMI Solo menjelaskan, Susur Kampung yang rutin dilakukan tiap Kamis ini, diminggu iji dialihkan menjadi hari jum’at karena berbarengan dengan kegiatan lain. Kegiatan ini selain bermanfaat untuk masyarakat, juga memberikan pengalaman baru bagi dokter–dokter muda Universitas Sebelas Maret (UNS). Langsung terjun ke masyarakat dapat pengalaman yang luar biasa, kota Solo yang begitu majunya juga masih ada masyarakat yang tidak terjaring oleh puskesmas maupun petugas kesehatan lainnya.
” Dari total 2 RW di Kelurahan sangkrah 30 rumah telah dikunjungi, dari jumlah yang di kunjungi tersebut ada 20 orang yang sakit, dan langsung diobati, karena tim susur kampung juga dibantu relawan SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat), perawat, apoteker dan dilengkapi obat-obatan “, kata martono.
“Dari 20 pasien yang dikunjungi, ada yang membutuhkan bantuan berupa sembako dan kursi roda, sementara kami data dulu dan nantinya akan kami laporkan kepada pengurus,” imbuh Martono.
Martono menambahkan bahwa program susur kampung ini adalah bentuk kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dalam program Stase Terintegrasi dan telah berjalan sejak 2017, kemudian kegiatan ini masuk dalam program DK atau Dompet Kemanusiaan PMI Solo.
Bekerja sama dengan SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat), dan kader-kader PKK kami mendapatkan informasi tentang kebutuhan kesehatan bagi warga masyarakatnya. “SIBAT dan kader-kader PKK inilah yang menjadi tangan panjang kegiatan kemanusian di kelurahan-kelurahan kota Surakarta,” terangnya.
Salah satu Relawan SIBAT, Ester Tien, yang ikut mendampingi tim memberikan kesan yang baik. “Kegiatan PMI Solo ini baik dan langsung menjangkau masyarakat, karena membantu memantau kesehatan warga, terlebih kepada mereka yang kurang mampu,” jelasnya.
Program Susur Kampung ini masuk dalam program Dompet Kemanusiaan PMI Solo dimana program ini adalah program penghimpunan dana secara sukarela dari masyarakat dan dikembalikan 100% untuk masyarakat yang sedang mengalami masalah kemanusiaan dengan tidak membedakan agama, bangsa, golongan, warna kulit, jenis kelamin, dan bahasa termasuk warga masyarakat yang menjadi korban dampak gejolak sosial.
PMI Solo membuka kesempatan yang lebar bagi siapapun yang ingin membantu saudara kita yang membutuhkan, masyarakat bisa donasi melalui Bank Mandiri : 138 00 1586330 6 atau ke BCA : 015 85 22 333, atau bisa datang langsung ke markas PMI Kota Surakarta di Jl. Kol. Soetarto No. 58 Jebres, Surakarta.
Selly salah satu dokter dalam susur kampung menjelaskan bahwa mayoritas pasien yang telah dikunjungi adalah darah tinggi atau hipertensi dan penyakit gula atau diabetes militus.
” Dari semua pasien yang saya kunjungi mayoritas mengalami hipertensi dan diabetes, ungkapnya.”
Lebih jauh selly menjelaskan bahwa dari kegiatan susur kampung pagi ini banyak sekali pelajaran yang bisa diambil, karakter masyarakat sangat heterogen, dan saya melihat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sangatlah masih perlu edukasi dari kami tenaga medis.
” Mereka gak tau apa itu darah tinggi dan bahayanya jika dibiarkan, cara mengontrolnya bagaimana? Ada yang sudah capek karena sudah terlalu banyak minum obat terus tapi merasa tidak kunjung sembuh, ada yang malas berobat, tapi juga ada yang mengalami hambatan untuk berobat karena masalah keluarga, dan dengan kegiatan susur kampung ini harapanya bisa menjangkau mereka, paparnya”.
Terakhir Sally juga menghimbau kepada semua masyarakat yang sedang mengalami sakit, apapun itu penyakitnya tetaplah konsultasi kepada dokter, jangan ragu untuk menghubungi PMI jika memerlukan bantuan medis, karena kesehatan sendiri adalah hak semua warga.
(Dedy CN / Wan MNJI)