Jawa BaratPendidikan

KEGIATAN DI DISDIK JABAR MENERAPKAN PROKES ATAUKAH SANGAT POLITIS???

BANDUNG, Joernalinakor.com – Pelantikan pejabat Administrator, pengawas serta pejabat fungsional pada  545 Orang Pejabat dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang langsung dilaksanakan oleh Gubernur Jawa Barat H. Ridwan kamil di Gedung Pakuan Bandung, terbanyak dari jumlah pejabat yang dilantik adalah pejabat dari  lingkungan Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, berdasarkan keterangan dari Edi Purwanto ( Plt. Kasubag Kepegawaian dan Umum Disdik jabar ) yang di damping staff nya di aula Ki hajar Dewantara saat ditanya media berapa keseluruhan yang dilantik dari Disdik Jabar, menurutnya sebanyak 239 terdiri dari guru, pengawas dan jabatan fungsional . (18/2).

Pelantikan  secara simbolis dihadiri oleh para pejabat yang dilantik  dari  ASN dilingkungan Disdik Jabar hingga pejabat  Perwakilan dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan ( KCD)  satu sampai 13 dikota / Kabupaten di Jabar , dalam aula menyaksikan Gubernur Jabar yang tengah melantik langsung  secara virtual di gedung Pakuan, berdasarkan daftar absensi yang ada sekitar 25 Orang pejabat dan ASN lingkungan Disdik Jabar  hadir di aula Ki Hajar Dewantara dengan menerapkan protokol kesehatan yang super ketat, aturan hasil  surat  Swab baru masih diterapkan pada peserta yang hadir dan masuk kedalam aula, namun sayangnya aturan itu tidak merata, tidak diterapkan pada  seluruh orang yang masuk dalam aula, pegawai Disdik Jabar yang keseharian keluar masuk kantor dan bebas bergaul diluar kantor  dengan masyarakat luas, tidak diwajibkan aturan itu dan masih banyak yang mengantongi hasil Swab yang keluar  hasil test Swab ditahun 2020.

Pelantikan yang super ketat di Disdik Jabar, yang hanya dihadiri para pejabat yang terlantik serta ASN dari Kepegawaian dan Umum Disdik Jabar ini, seolah  sangat politis dan begitu tertutup untuk diliput media, walaupun Disdik Jabar sangat kaya dengan pengadaan yang dibeli dari anggaran negara dan bisa mendukung fasilitas untuk melakukan liputan virtual bagi media karena dilarang masuk,  virtual pun tidak ada, pertanyaan besar  ada apa dengan Disdik Jabar terpantau  sangat politis cukup diketahui orang yang diundang dan pejabat saja, terlebih ditengah Pandemi Covid seakan menjadi garis untuk pelayanan bagi tamu yang tidak mampu membawa hasil Swab terbaru  karena keterbatasan ekonomi  untuk menjangkau biaya Swab . ( FRD)

Tags

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *